PCC memakan korban di Banyuwangi (Baca sampai habis)

Mr. Shinto
0
Dalam beberapa hari ini, berita mengenai obat PCC menyebar luas. Beberapa korban berjatuhan akibat obat ini. PCC atau paracetamol caffein carisoprodol adalah obat yang mengandung bahan aktif generik seperti paracetamol, acetaminofen, caffein dan juga carisoprodol. Ketiga bahan tersebut memiliki kerja yang berbeda-beda namun masih saling berhubungan untuk mendukung reaksi dari obat itu sendiri.

Obat ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan juga digunakan untuk penyakit jantung. Untuk mengkonsumsi obat inipun tidak boleh sembarang, melainkan harus menggunakan resep dokter. Obat inipun berbeda dengan obat-obatan yang terlarang sejenis narkoba terbaru seperti flakka.

Efek obat PCC

Menurut salah seorang dokter spesialis kejiwaan, dr. Kristiana Siste, SpKJ (K), dosis yang diperbolehkan dikonsumsi untuk obat ini adalah sebanyak 1.400 miligram, dan jika lebih dari itu makan akan terjadi keracunan atau intoksikasi. Selain itu, Carisoprodol merupakan kandungan yang dapat menimbulkan efek memabukkan.

Cara kerja Carisoprodol sendiri akan menimbulkan perasaan senang berlebihan dan rasa nyaman didalam otak. Selain itu, efek lain yang ditimbulkan adalah muntah darah, kejang, pingsan, sakit kepala dan kram perut.

Selain itu, mengkonsumsi PCC dengan dosis yang berlebih dapat mengakibatkan kesulitan mengontrol gerak tubuh bagi pengkonsumsinya. Denyut jantung bertambah, tekanan darah akan menurun dan kesulitan dalam mengontrol pergerakan bola mata.

Tidak berhenti sampai disitu, orang yang mengkonsumsi Carisoprodol akan berhalusinasi. Dengan demikian, bayangan ataupun bisikan yang seharusnya tidak ada, seakan-akan menjadi nyata.

Salah satu korban PCC dari kendari dikabarkan harus menjalani operasi plastik karena mengalami patah tulang pada bagian hidung dan robek pada bibir akibat terbentur karang saat melompat ke laut setelah mengkonsumsi obat PCC ini. Bahkan, akibat mengkonsumsi obat ini, salah satu korban harus meregang nyawa akibat tenggelam karena melompat kelaut. Diberitakan, korban merasa kepanasan setelah meminum obat ini hingga akhirnya korban lompat kelaut.

Benarkah obat PCC sudah memakan korban di Banyuwangi?

Ketika saya menulis artikel ini, saya masih belum mendapatkan kabar terkait berita tersebut. Lalu, kenapa judul artikel ini seakan-akan sudah jatuh korban akibat PCC di Banyuwangi?

Sebelum saya menutup artikel ini, ijinkan saya memohon maaf dan memberikan penjelasan terkait judul artikel ini. Tujuan saya menulis artikel ini adalah hanya ingin mengetahui seberapa besar pengguna internet yang hanya membaca judul dan langsung melakukan share berita tanpa membaca isi dari berita tersebut. Selain itu, saya pun juga ingin membuktikan apakah para pengguna internet akan menyebarkan sebuah berita, terlepas itu berita hoax ataupun bukan.

Akhir kata, sekali lagi saya sebagai penulis memohon maaf jika memang antara judul dan isi berita tisak sesuai.
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)