Danang D-Academi pulang, tapi…..

Mr. Shinto
0
Rengekan si kecil sepulang saya kerja untuk diantar dan ditemani ke lapangan Blambangan – Banyuwangi terus saja dia teriakan tanpa peduli ayahnya baru pulang kerja dan masih kelelahan. Akhirnya setelah mandi dan makan sepulang kerja, saya meng-iyakan rengekan si kecil untuk menyaksikan Danang secara langsung di lapangan Blambangan.

Danang, salah satu dari peserta kontes dangdut dari Banyuwangi yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi hari ini pulang kampung dalam rangka penutupan pagelaran International Tour de Banyuwangi Ijen. Event balap sepeda berkelas international yang berlangsung mulai tanggal 6 hingga 9 Mei 2015 ini terbagi menjadi 4 etape dan tepat etape terakhir (tgl 9 Mei) sekaligus penutupan di hibur oleh salah satu peserta kontes dangdut asal Banyuwangi tersebut.

Sebenarnya, dari awal saya sudah merasa malas untuk berangkat, namun karena rengekan si kecil, akhirnya walau dengan berat hari saya pun menurutinya.

Sekitar 5 menit perjalanan, sampailah saya di lokasi, lebih tepatnya 100m sebelum lokasi. Disini kendaraan sudah padat merayap. Rute 1 lajur pun sudah berubah menjadi 2 lajur. Terlihat beberapa petugas polisi lantas sibuk mengatur laju kendaraan yang tercebak macet. Dengan pertimbangan takut saat selesai acara akan sulit keluar jika saya parkit kuda besi dekat dengan lokasi panggung, akhirnya saya parkir kuda besi di depan kedai makanan cepat saji.

Untuk menuju lokasi panggung, saya beserta anak istri harus berjalan kaki untuk menghindari kemacetan. Dan begitu sampai di area panggung, lokasi sudah penuh dengan kerumunan orang yang saya lihat mereka sangat antusias untuk menyaksikan Danang secara langsung.

Sebenarnya, dari awal saya sudah heran sendiri. Alasannya, kenapa seorang peserta kontes harus hadir dalam sebuah acara dimana kontes tersebut masih belum selesai. Tapi, lupakan…. Itu hanya opini saya pribadi. Kita kembali ke jalannya acara.

Saat saya sampai, acara sudah dimulai dengan pementasa tarian asal Banyuwangi, kemudian dilanjut dengan pemutara video review jalannya event balap sepeda dan dilanjut dengan sambutan oleh beberapa orang penting.

Namun, saat sambutan masih kurang beberapa orang lagi, para penonton sudah tidak sabar dan terus berterian meminta Danang untuk tampil. Disini, saya pun kembali berfikir dan (mungkin) merasa kasihan kepada para pembalap yang berasal dari luar negeri. Mungkin saja mereka berfikir bahwa masyarakat Banyuwangi sangat antusias dengan event kelas internasional tersebut, tetapi kenyataannya……

Ok, lupakan lagi. Karena itu hanya opini saya pribadi. Perlu diketahui, kondisi di depan panggung sangat padat dengan penonton. Walau di area luar, namun tetap saja terasa panas penuh sesak. Dan saya melihat seperti nya dibarisan penonton paling depan ada rebut dan pembawa acara berusaha untuk menenangkan kembali. Saat kondisi kembali tenang, pembawa acara memutuskan untuk meluluskan permintaan para penonton yaitu menampilkan Danang diatas panggung.

Danang pun hadir diatas panggung disambut dengan riuh penonton dan Danang pun menyapa para penonton. Tidak beberapa lama, Danang pun membawakan sebuah lagu berjudul "Keramat". Namun, disini seperti nya persiapan panitia acara untuk kelas internasional masih ala kadarnya. Stage yang dan penataan cahaya yang mendukung, tidak di imbangi dengan kualitas sound yang bagus pula. Hasilnya, suara Danang yang saat tampil di TV yang katanya (karena saya jarang merhatiin saat penampilannya di TV) bagus, mala mini sangat mengecewakan. Tidak sedikit saya mendengar komentar para penonton yang berkomentar "karuan deleng nang tipi baen kadung gedigi (lebih baik nonton melalui televise aja kalo seperti ini)". Tampak sekali penonton sangat kecewa. Tapi, lupakan. Karena memang ini hanya opini saya yang memang kurang mengerti dengan musik dangdut.

Acara berlanjut, kali ini Danang menyanyikan lagu banyuwangi ciptaan Demi, salah satu artis lokas Banyuwangi. Saat membawakan lagu ini, saya sudah mendengar suara Danang yang sepertinya dia kelelahan dan suaranya sudah mulai serak-serak. Hingga lirik terakhir lagu, Danang hapir saja kehilangan suara dan setelah lagu kedua ini, pihak Indosiar sebagai penyelenggara kontes yang juga hadir langsung meminta Danang untuk tidak melanjutkan penampilannya. Hal ini membuktikan pemikiran awal saya ada benarnya. Akhirnya, mau tidak mau, penampilan Danang harus dihentikan dan Danang harus turun panggung dan meninggalkan lokasi panggung untuk beristirahat. Sekali lagi, disini penonton kecewa….

Ya…. Lupakan….. mending pulang aja karena si kecil udah berhasil saya bujuk untuk pulang. Namun…… untuk pulang tidak semudah yang dibayangkan. Antrian panjang kendaraan dan juga pejalan kaki membuat perjalanan sejauh 100m yang kira-kira bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 5 menit, mala ini 5 menit tersebut berubah menjadi 90menit. Dari apa yang saya lihat, beberapa kendaraan parkir di bahu jalan. Harusnya, penyelenggara mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan lokasi parkir yang memadai. Tapi, sekali lagi lupakan. Itu hanya opini saya yang tidak mengerti dengan undang-undang lalu lintas.

Ya… sekali lagi lupakan apa yang sudah saya tulis karena Alhamdulillah saya sudah sampai dirumah dengan selamat dan bisa untuk beristirahat. Met malem mamen……
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)